Beranda

Langsung ke konten utama

Alasan Saya Nggak Selesai-Selesai Menonton HOMETOWN CHACHACHA (2021)


Butuh waktu hingga tiga bulan untuk saya menamatkan serial rom-com berating tinggi dan difavoritkan banyak orang ini. Apa alasannya?

Pertama. Well, ini akan terdengar kekanak-kanakan sekali. 
Saya fans berat Kim Seon Ho sejak drama Start Up dan kontinyuitas keanggotannya di variety show 2 Days 1 Night. Tampan, aktingnya tanpa cela, pekerja keras, meuni kocak pula. Setidaknya yang saya lihat di layar kaca, ya. 

Namun, justru itu alasan pertama saya nggak lanjut-lanjut episode Homcha (singkatan akrab Hometown Chachacha). Saya nge-fans dan saya cemburu melihat betapa manisnya Shin Min Ah berinteraksi dalam peran bersama idola saya itu. 

Hujat saya, pembaca, hujat! Saya akan menerima dengan senang hati!

Bukan cuma manis. Diabetes!

Yah, tapi apa boleh buat. Status fans memang hanya mendukung sang idola dalam pekerjaannya, bukan mencampuri urusan pribadi. Maka saya-lah yang harus mundur sejenak, bukan meminta Kim Seon Ho tiba-tiba hengkang dari syuting dan batal menampilkan sosok Hong Du Shik yang sejak Homcha berstatus ongoing hingga pasca tayang itu jadi pria idaman semua kaum hawa. 

Ini kok, kalau dibaca-baca masih ada halu-nya gitu, ya.

Ehm. Baik. Alasan kedua. 

Belakangan, saya lebih menyukai menonton serial atau film bergenre misteri, thriller atau detektif. Sedangkan Homcha tidak ada ngos-ngosan kejar-kejarannya. Dia menyajikan cerita ringan khas drakor-drakor bergenre romansa biasanya, dengan sisipan healing, baik dari naskah, dialog maupun latar yang kabarnya berlokasi di salah satu wilayah pesisir Pohang. 

Fyi, di dunia Homcha, latarnya dibuat fiktif, bernama Gongjin. 

Nah, jadi, saya mengistirahatkan Homcha sementara dan memprioritaskan drama bergenre misteri favorit saya. 

Tapi, setelah saya pikir-pikir, dua alasan yang saya kemukakan justru membuat saya kembali lagi untuk menonton Homcha. Saya membutuhkan refresher untuk mengistirahatkan otak dari genre misteri. Lalu...

...saya sangat kangen Kim Seon Ho :(

Saya rindu dia berakting lagi dengan begitu detail, begitu ekspresif, begitu sempurna. Saya juga merindukan tawa lepasnya, kekonyolannya, kebobrokannya di Ilbakil. Tapi sayang, sejak kontroversi yang melandanya Oktober lalu, dia memutuskan keluar dari keanggotaan varshow populer KBS tersebut. 

Jadi, untuk menuntaskan kerinduan itu, sementara ini, Hometown Chachacha adalah obatnya. 

Rumah untuk cerita yang hangat, chemistry yang erat dan penawar untuk para perindu aktor Kim Seon Ho yang sangat. 


SINOPSIS
Hometown Chachacha berkisah tentang Yoon Hye Jin yang tiba-tiba harus terdampar di Gongjin, kota pesisir yang tenang sekaligus tempat memorable bagi kenangan Hye Jin akan sang ibu. Hye Jin kecil dan kedua orang tua pernah menciptakan memori disana sebelum ibunya wafat karena sakit. 

Kini, setelah puluhan tahun berlalu, ayahnya sudah menikah lagi dan dia telah bekerja sebagai dokter gigi, Hye Jin berhenti sejenak di Gongjin karena merindukan ibunya. Pekerjaannya melelahkan karena senior di klinik Seoul tempatnya bekerja sangat menyebalkan. 

Hye Jin ketika pertama datang ke Gongjin. Kalau kata Du Shik, dia berduri kayak landak :)

Lalu, beberapa hal kompleks terjadi begitu saja yang membuat Hye Jin impulsif memutuskan untuk membuka klinik mandiri di Gongjin. Begitulah dia akhirnya tinggal dan berinteraksi dekat dengan Hong Du Shik, pria tampan easy going anti kemapanan yang dijuluki Hong Banjang karena ahli melakukan berbagai macam pekerjaan. 

Tentu saja termasuk menggoyahkan hati dan mengacaukan kriteria Hye Jin akan pasangan idaman. 


REVIEW
Review Hometown Chachacha literally sama dengan judul artikel ini dan judul dramanya sendiri. 

Home. Not just a house, Homcha is a home. 

Menawarkan pelukan hangat yang membuat diri kita nyaman. 

Awalnya gelisah karena kita baru kenal dengan orang baru. Seperti Hye Jin yang ingin balik ke Seoul saja karena penduduk Gongjin itu kepo, cerewet, suka mengomentari pula. Di Seoul, 'kan, dia terbiasa individualis. Urusan orang lain ya, bukan urusan dia. 

Namun setelah meneruskan episode-episodenya, lepas lanjut berbaur dan mengenal cerita para warga karena cuma cara tersebut yang paling manjur untuk kelangsungan klinik, Hye Jin lama-kelamaan justru tidak merasa ikatan kekeluargaan di Gongjin itu buruk. 

Sebab, seperti yang dikatakan kepala wilayah Gongjin sekaligus pemilik restoran sashimi, Yeo Hwa Jeong, tiap orang punya kemalangannya sendiri-sendiri yang tak pantas untuk kita dan Hye Jin hakimi. 

Cha Chung Hwa as Jo Nam Suk

Sikap menyebalkan Jo Nam Suk, pemilik restoran China yang suka bergosip; Oh Chun Jae, owner kafe yang suka sekali bercerita tentang karir mandeknya sebagai penyanyi, namun di mata Hye Jin sangat mengganggu; para nenek yang tanpa izin menyuapinya penganan dengan tangan padahal Hye Jin membenci ketidaksterilan. 

Ada landasan atas sikap mereka, yang setelah Hye Jin tahu, dia pun melepaskan outer landak berdurinya. 

Kliniknya mulai ramai, dia mulai lebih luwes bersosial, dia pun makin dekat dengan Du Shik. Kita pun akhirnya mau tak mau merasa akrab serta nyaman dengan para penduduk Gongjin dan pesona storytelling Shin Ha Eun ini. 

Ditambah datangnya karakter baru second lead male yang seketika jadi scene stealer. Ji Seong Hyeon, sutradara berbakat cinta pertama Hye Jin semasa kuliah. 

Btw, saya sangat suka karakter ceria Ji PD. Seperti air dingin di tengah udara panas :)

Begitulah dinamika perasaan yang saya alami ketika menonton. Kalau diperhatikan, sepertinya feeling saya ini dari sudut pandang Yoon Hye Jin, ya. Jangan-jangan karena itulah saya jadi cemburu pada dia, karena bukan saya yang berwujud di samping Du Shik hahahaha.

Ups. 

Ehem. 

Lantas, lanjut terus, terus dan terus hingga menuju ending...

...saya pun menemukan alasan ketiga mengapa saya baru menuntaskan drama ini. 

Saya nggak ingin ikut emosional menghadapi masa lalu Du Shik. Saya nggak mau tahu nasib buruk apa yang menimpa pria baik ini hingga dia trauma berat dan memilih lari dari gemerlap Seoul untuk hidup damai di Gongjin. Saya enggan menonton karena saya tahu dari spoilernya bahwa saya akan menangis tersedu-sedu menghabiskan air mata dan tisu. 

Seperti berbagai ketakutan dalam hidup, saya juga tak mau menamatkan Hometown Chachacha karena saya tahu, saya akan sangat kesulitan melewatinya. 

Dan benarlah. Mata saya sungguh sangat bengkak setelah menuntaskan dua episode terakhirnya. Sampai saya menyumpahi Hong Du Shik. 

Bisa-bisanya karakter fiksi membuat saya harus membeli tisu lagi! Sesat! Laknat! 😫😫

One of The Most Sad Scene :(

Lalu, lingkaran ketakutan yang pada akhirnya saya lalui itu menemukan ganjarannya di episode penutup. 

Shin Ha Eun mengakhiri cerita dengan epik dan tanpa kesan too good to be true yang berlebihan layaknya beberapa drakor rom-com (ehm, mungkin kecuali sosok Hong Du Shik sendiri 🙂). Dia memberi ending yang memuaskan pemirsa dengan tetap memperhatikan haluan kapalnya. 

Hometown alias kampung halaman. 
Tempat asal masing-masing kita, rumah kita, yang memang sudah seharusnya menawarkan kenyamanan. 

Hometown Chachacha, 
di ujung episode, 
dengan perpaduan semua elemennya, 
membuat saya seakan baru tiba di rumah setelah melalui perjalanan yang amat sangat panjang penuh rintangan. 

Saya akan kembali lagi dan lagi jika saya merindukan mereka dan Kim Seon Ho ❤

Jjang! 

DRAMA'S CORNER 

Drama: Hometown Cha-Cha-Cha (English title) / Seaside Village Chachacha (literal title)

Revised romanization: Gaetmaeul Chachacha

Hangul: 갯마을 차차차

Director: Yoo Je-Won

Writer: Shin Ha-Eun

Network: tvN

Episodes: 16

Release Date: August 28 - October 17, 2021

Streaming: Netflix

Zey’s Review: 4.5/5













Komentar