Beranda

Langsung ke konten utama

BULGASAL (2022); Romansa 1000 Tahun



Saya tidak pernah menyangka jika duet Lee Jin Wook dan Kwon Na Ra akan membuat saya hingga kini masih berkali-kali merindukan Bulgasal. Padahal sudah begitu banyak drama baru timbul tenggelam sejak episode terakhirnya tayang.

Memangnya sememesona apa mereka berdua sampai saya masih merasa seperti baru saja ditinggal cinta pertama yang sangat berkesan?

Mari kita bicarakan dulu garis besar ceritanya.

SINOPSIS

600 tahun lalu era Goryeo, ketika beragam monster membuat resah rakyat, seorang anak dilahirkan dari rahim ibu yang sudah mati. 

Dukun dari desa tersebut percaya, proses kelahiran dan hidup yang akan dijalani anak itu akan penuh kemalangan. Dia membawa nasib buruk pada orang-orang di sekelilingnya karena lahir dengan membawa kutukan Bulgasal: monster yang hidup abadi karena tak mempunyai jiwa. 

Benar atau tidaknya ramalan sang dukun, namun Dan Hwal--nama sang anak lelaki yang diberikan kemudian sebab ayah kandungnya tak sudi menamai itu--betul-betul seperti dikucilkan dan berakhir kehilangan orang-orang terdekat. 


Ayah angkatnya yang seorang panglima ternama; anak lelaki yang sejak lahir ditakdirkan buta; anak perempuan yang mati terlalu dini; istri yang dia kasihi namun tidak sebaliknya. Semuanya mati mengenaskan, terlebih anak dan istrinya yang dihabisi Bulgasal. 

Hwal ditinggalkan. Hingga dia hidup sendirian selama 600 tahun kemudian. 

Dan selama kehidupan imortalnya sekian waktu hingga zaman modern, dia hanya punya satu misi: mencari Bulgasal wanita yang telah membunuh keluarga dan mengubahnya menjadi makhluk abadi. 

Tapi satu hal yang Hwal tidak tahu, kelindan hubungannya dengan Min Sang Un, Bulgasal wanita yang bereinkarnasi sebagai manusia itu, ternyata tak sesederhana yang dia kira. 


REVIEW 

Bulgasal diawali dengan dua episode flashback yang powerful. 

Sejarah lampau sebagai tonggak cerita seluruh episode, dari asal usul Bulgasal; kisah memilukan Hwal yang jadi misi utama pergerakan karakter; hubungan beberapa tokoh di kehidupan sebelumnya. 

Dua episode pertama diwarnai dengan kilas balik historikal yang kuat, menawan sekaligus ngeri dan gory. 

Adegan-adegan kekerasannya cukup nyata, bikin ngilu...

...yang berlanjut hingga episode-episode selanjutnya. 


Tema Bulgasal adalah monster. Beragam monster ini, yang awalnya banyak muncul 600 tahun lalu, juga tidak habis-habis hingga jaman now karena bisa bereinkarnasi dalam bentuk manusia biasa. Mereka punya penciuman tajam terhadap jiwa Sang Un yang ia peroleh karena membunuh Hwal dulu. 

Hwal mencari Sang Un. Sang Un diincar monster. Jadi untuk menuntaskan misi abadinya membalas dendam pada Sang Un, Hwal seringkali harus menghabisi monster-monster yang mengganggu jalan. 

Dan itu tidak hanya sekali-dua kali. Saya kadang ikutan lelah melihat Hwal yang terus-terusan jumpalitan berkelahi, tergores pisau, tertusuk pedang. Immortal sih immortal, tapi 'kan kayak kata Sang Un, sakit juga kalau luka. 


Saking seringnya dia terluka, berwajah kuyu bermandikan darah, dibebat perban, saya juga jadi membatin, Hwal ini nggak pernah mandi apa ya. Soalnya cuma bersih-bersih lukanya saja, outfitnya pun kayak nggak pernah ganti. Persis seperti monster yang dekat dengan kesan buas itu, deh, hahaha. 

Untungnya, saya apresiasi nih tim castingnya, yang memilih om Jin Uk memerankan Hwal. Sebab, mau sesederhana apapun stylenya, bagaimanapun lusuh dan tampak berantakannya si Hwal, dia tetap memesona pemirsa! Ampun deh!


Kelihatannya seperti tidak cocok, gitu 'kan, dipasangkan dengan Kwon Na Ra yang cantiknya bak dewi. Tapi percayalah. Jangan pernah punya pemikiran seperti itu. Sebab anda akan menelan ludah anda sendiri hingga tersedak!

Sekecil apapun percikan romansanya, semikro apapun gerakan tubuh, sependek apapun dialog mereka,  bahkan tanpa perlu skinship berlebihan, mereka membungkus semuanya dengan chemistry ganjil nan aneh yang magnetis sekaligus dark, yang tidak pernah kita bayangkan akan kita butuhkan selama menonton drama Korea!


Ya Tuhan. Saya kangen mereka, sumpah! Saya butuh pairing mereka lagi. Bulgasal saja kurang untuk mewakili betapa saya sangat memuja pesona mereka sebagai couple πŸ₯ΊπŸ˜­

ROMANSA SERIBU TAHUN

Ketika Bulgasal hendak tayang, saya pernah baca dimana gitu, bahwa drama ini bercerita tentang kisah cinta makhluk 600 tahun. 

Nonton ongoing hingga selesai, saya menganggap kalimat itu pemanis saja, sebab garis besar adegannya nggak jauh-jauh dari balas dendam. 

Setelah rewatch, barulah saya paham. Bulgasal, bahkan dari judulnya saja sudah menunjukkan bahwa ini adalah hikayat tentang makhluk yang terlahir sepasang itu. 

Yap, Bulgasal terlahir sepasang, dan mereka adalah dua pemeran utama kita. 


Ikatan keduanya tidak bermula dari 600 tahun sebagaimana kisah bermula. Lebih jauh, Hwal dan Sang Un melalui 1000 tahun siklus reinkarnasi hingga bertemu kembali di 2022. 

Dahulu kala, mereka adalah pasangan Bulgasal. Saling memiliki dan tak mau kehilangan satu sama lain. Tapi karena sebuah tragedi, dimana melibatkan semua tokoh dalam cerita, keduanya terpisah oleh kesalahpahaman, kekecewaan, kemarahan...

...dan kerinduan. 

Di sub pembahasan sebelumnya saya bilang bukan, bahwa chemistry mereka ganjil dan aneh. Itu karena sejak awal sikap tubuh mereka sangat alami. 


Keduanya seperti orang dekat yang lama tak bertemu. Seakan mereka diikat oleh suatu hubungan erat (romantis) yang tak tampak, karena baik mereka dan kita, belum mengetahui seluruh kisah. 

Seperti yang dikatakan Min Sang Un dengan mata berkaca-kaca. 

Dan Hwal-ssi. Kau bertanya kenapa aku menyukaimu bukan? Awalnya, kukira itu karena kau menolong dan melindungiku. Tapi tidak. Sepertinya lebih dari itu. Aku merasa jika kau tak ada di sisiku, separuh diriku juga hilang. 

Hwal juga demikian. 

Bukan hanya kau yang merasa seperti itu. Aku tak mau kau mati, bukan hanya setengah diriku yang hilang, tapi seluruhnya. Aku menghabiskan seluruh hidupku memikirkan dan mencarimu. Jadi aku tak bisa membiarkan kau terluka. 


Lalu Kwon So Ra dan Seo Jae Won sebagai screenwriter dengan gamblang menyajikan seluruh peristiwa 1000 tahun lalu, lantas akhirnya saya sadar bahwa garis besar cerita Bulgasal adalah tentang kisah cinta mereka. 

Deskripsi drama untuk judul review ini, yang sebelumnya bingung mau saya wakili dengan kalimat seperti apa, pun akhirnya menemukan muara. 

Melebihi dendam Hwal atas pembunuhan Dan Sol-A Chan, Bulgasal sesungguhnya adalah pencarian panjang dan kerinduannya akan sang belahan jiwa abadinya, 

Min Sang Un. 


OK EUL TAE: ANTARA OBSESI DAN KESETIAAN

Mari sediakan segmen khusus untuk villain ikonik yang sukanya pakai outfit cerah dan model rambut jamur ini. 

Sumpah deh, ya, rambut Eul Tae kalau nggak tampak jidat ya kayak numpang ada aja gitu. Ditumpuk jadi macam jamur yang kepalanya saja yang melendung. Pernah juga berantakan kayak paku-paku bertebaran. 


Mau benci, tapi lucu 😌

Dua kali nonton Bulgasal, dua kali itu pula saya sesungguhnya masih meraba-raba, sebenarnya perasaan Eul Tae pada Hwal ini bagaimana. 

Kalau yang saya pahami dari adegan, dialog, dan sikap tubuh keduanya, Eul Tae menjadikan Hwal sebagai idola. Dia fans berat, yang kalau dibahasakan di masa kekinian, Eul Tae adalah penganut Oppa is Mine BHAHAHAHA. 

Dia mau Hwal jadi miliknya saja. Perhatiannya sempurna tertuju padanya. Dia nggak mau ditinggalkan & dicuekin karena dulu keluarga memperlakukannya seperti orang buangan. 

Jadi, dia bersedia melakukan apa saja agar Hwal ada di pihaknya. Termasuk merencanakan makar dan pembunuhan. 


Saya kasihan sebenarnya dengan karakter dia. Villain yang masa kecilnya kurang perhatian, lalu kesetiaan gilanya pada sang idola tidak berakhir seperti harapannya. 

Abu-abu. 

Dan Lee Joon menampilkan Ok Eul Tae dengan begitu kejam, karismatik tapi juga menghibur.

He's one of my favorite villain in kdramaland! 😍


KONSEP KELUARGA YANG KURANG BERHASIL 

Keluarga adalah salah satu pilar terpenting di drama ini. 

Motivasi dendam Dan Hwal adalah karena keluarganya dibunuh. Pelarian Sang Un utamanya karena melindungi sang adik, Si Ho.


Semua tokoh dari beragam tujuan perlahan dipertemukan. Lama kelamaan, rumah tua Dan Hwal yang sepi itu ramai oleh perbincangan, perhatian dan rutinitas sebuah keluarga. 

Warna rumah yang monoton menjadi cerah. Ruang tamu kosong kini diisi televisi dan kursi pijat. Dapur tak terpakai mulai semerbak oleh aroma masakan. Kamar-kamar rapi teratur dengan tambahan perabotan. 


Semua "sampulnya" tampak seperti keluarga. Tapi sayangnya, yang kurang dari mereka adalah chemistry nya. Kadang canggung dan terasa dipaksakan. Dua pemeran utamanya sempurna di interaksi mereka saja, namun dengan tokoh lainnya masih kurang. 

Diantara semuanya, yang paling bersinar dalam menjalin chemistry dengan semua orang adalah Si Ho. Dia luwes, supel dan mengakrabi. Apalagi dengan Du Yon. Seru! 


Sebagai aktor yang dapat disebut baru, Woo Seok masih kaku dalam banyak hal. Chemistry nya dengan Si Ho-lah yang paling menonjol. 

Mungkin penulisnya sengaja membuat ikatan mereka tak terlalu kuat, ya, karena di 1000 tahun lalu, Sang Un dan Hwal memanglah orang luar. Bukan keluarga dekat seperti Si Ho, Du Yon dan Hye Seok. Jadi kedekatan mereka tidak membutuhkan chemistry terlalu erat. 

Meski dugaan saya begitu, tapi konsep familinya memang kurang berhasil. Manis di mulut saja, praktiknya 80%. 

LAIN-LAIN 

CGI drama ini bagus. Saya sangat suka kalau para Bulgasal bertransformasi. Mata merah/kekuningan, kuku hitam panjang, gradasi urat wajah memanjang di sekitar mata. 

Omong-omong, beda mata merah sama kekuningannya Bulgasal apa ya? Eul Tae selalu merah tapi Sang Un dan Hwal kadang gantian dua-duanya πŸ€”

Lalu, latar tempat di dua episode pertama yang putih bersih oleh salju itu luar biasa memanjakan mata. Saya sampai pengen masuk layar dan tiduran di saljunya yang tebal banget 🀭


Terakhir, bicara endingnya, kalau beberapa bilang reuni pasca 100 tahun matinya Hwal dan Sang Un itu tidak perlu, saya justru sangat menantikannya. 

Seperti di paragraf awal, interaksi romantis Kwon Na Ra dan Lee Jin Uk masih kurang. KURANG SEKALI. I'M STILL CRAVING ON IT. SAYA BELUM PUAS! 😭😭

Mereka tuh sibuk banget cari cara buat memusnahkan Eul Tae dari muka bumi. Adegan-adegan barengnya sih banyak, tapi kalau nggak terluka, ya basmi monster 😭. Jarang kencan khusus yang agendanya pelesir aja gitu 😭😭. Begitu sudah sadar kalau mereka itu soulmate, lah mati semua 😭. 

Bersyukur banget saya pokoknya ada adegan clossure nya, meski mengatasnamakan takdir dan kudu nunggu 100+ tahun dulu! πŸ₯ΊπŸ₯ΊπŸ˜­


Jjang!!


Where to watch: Netflix  

Zey's Review: 4.5/5










Komentar