Beranda

Langsung ke konten utama

Review LOVE ALARM Season 2 (2021); Jadi, Sun Oh atau Hye Yeong?


Manusia berlaku dengan dua cara berbeda saat terluka. Dia yang menyembunyikan lukanya hingga meradang, dan dia yang menunjukkan lukanya lantas bertumbuh bak pohon.
(Kim Jojo)

Setelah menunggu lama, akhirnya pemirsa mendapatkan clue tentang ending kisah cinta segitiga Jojo-Sun Oh-Hye Yeong. Love Alarm kembali dengan nuansa yang sedikit berbeda meski tetap semanis sebelumnya. 

Disclaimer: Review ini mengandung spoiler.

SINOPSIS
Sekitar 4 tahun kemudian setelah Love Alarm rilis. Kini, aplikasi berwarna pink tersebut sudah diupgrade ke versi 2.0. Fitur barunya adalah bisa menampilkan orang-orang yang kira-kira akan menyukai kita. 

Selama itu pula, banyak hal yang berubah. Jojo sudah kuliah, sambil tetap menjadi ilustrator dan 'berpacaran' dengan Hye Yeong. Sun Oh meneruskan karir sebagai model, mencoba berakting serta 'berpacaran' dengan Yuk Jo. Hye Yeong bekerja di kantor Love Alarm. 

Tapi kini Jojo dihadapkan pada dilema lagi. Dia masih bingung akan perasaannya, perisai aplikasi Love Alarm nya masih menyala, sementara dia ingin segera memberi kepastian pada Hye Yeong agar lelaki baik itu setidaknya memperoleh jawaban. 

Maka dimulailah usaha Jojo untuk menghilangkan shield dan menyelami dirinya sendiri. Kini, sebenarnya hatinya condong pada siapa? Sun Oh, cinta pertama masa SMA yang ditemuinya lagi? Ataukah Hye Yeong, pria sederhana yang sabar menunggu di sisi?


REVIEW 
Love Alarm season dua masih manis romansanya, masih hangat sinematografi dan dialognya. (Song Kang a.k.a Sun Oh juga masih tampan seperti biasa πŸ˜€) 

Bisa nggak absen ganteng sedetik aja?

Kadangkala kita bisa baper hanya dengan hal-hal remeh. Sesuatu yang biasa, yang nyatanya bisa kita lakukan sendiri, namun orang lain bersedia memperhatikannya untuk kita. Small thing but makes your heart flutters. 

Seperti itulah sikap khas Hye Yeong pada Jojo. Dia sengaja mendentingkan Love Alarm Jojo dengan memainkan langkah kaki agar Jojo senang. Antar jemput Jojo. Segera datang saat Jojo menghubungi. Selalu ada di sisi gadis itu apapun keadaannya. 

Perhatian pada hal-hal kecil yang juga sukses buat perutku mulas serasa banyak kupu-kupu beterbangan. Mana Jung Ga Ram manis banget lagi ih. Namanya aja yang asin, orangnya mah kayak gula! 

"Jojo-ya, aku menyukai membangun perasaan ini secara perlahan. Menunggu selagi mendengarkanmu di sisiku." 

Perhatian, kesabaran dan kesediaan Hye Yeong untuk nggak memaksakan cinta itu justru mulai perlahan meluluhkan hati Jojo. Sikap hangat yang sangat dibutuhkan Jojo ketika dia tidak percaya diri untuk dicintai gara-gara luka masa lalu. 

Survive sendiri dalam usaha suicide orangtua, membuat Jojo diam-diam menyalahkan dan membenci dirinya. Semua keputusannya rasanya nggak pernah benar kalau mengingat ucapan orang-orang tentang dia.  

Apa aku harusnya mati aja waktu itu, agar kesalahan-kesalahanku nggak terjadi? 


Lagi-lagi betul kata bijak, bahwa untuk dapat mencintai orang lain secara proporsional, kita harus menyembuhkan luka-luka kita di masa lalu. 

Saat Hye Yeong pun meragukan ketulusannya gara-gara salah paham dengan penggunaan Spare, ditambah orang-orang menyalahkan dia atas misinterpretasi ilustrasi Dunia yang Berdering, Jojo akhirnya memutuskan untuk kembali. 

Dia pergi ke Jeju (kampung halamannya) mengikuti lari maraton, menjernihkan pikiran. Dia 'menemui' sosok masa kecilnya dan memutuskan memeluk semua luka. 

"Ini bukan karena aku membencimu. Kau hanya terlalu berat untukku. Ini semua bukan kesalahanmu. Bukan pula kesalahan siapapun." 

Betul kata teh Eri, bahwa selain romansa, tujuan besar drama ini juga agar Jojo mampu menerima dirinya sendiri, bahwa berhasil survive sementara bapak ibunya mati bukan kesalahannya. Dia sangat amat pantas hidup bahagia dan dicintai. 

Dan menurutku, Hye Yeong dengan karakternya yang penyabar serta pengertian, adalah seseorang yang sangat dibutuhkan Jojo. Meski tentu saja kejadian Spare serta miskomunikasi dengan Jojo itu sedikit membuatku heran. Tapi ya sudahlah, bisa dipahami. Menunggu lama tapi 'dibohongi' itu rasanya memang menyakitkan :D

Dari segi teknis, dialog, sinematografi serta latar syutingnya masih sehangat dan seindah season satu. Kalau sebelumnya mata dimanjakan dengan warna warni dedaunan musim gugur, sekarang bernuansa musim semi yang cerah. 

Kampus Jojo, rumah Hye Yeong, halaman minimarket tempat Jojo bekerja, pulau Jeju. Indah banget, jadi pengen ke Korea ❤

Love Alarm season dua ini juga memberi pesan bahwa cinta adalah pilihan. Memilih untuk melepaskan. Memilih untuk memulai hubungan baru. Memilih untuk berusaha mencintai seseorang yang selalu ada di sisi, meski tidak dengan yang diharapkan. Seperti Sun Oh di akhir episode. 

"Aku masih tidak membunyikan Love Alarm-mu. Tapi aku akan terus datang. Jika aku melakukannya, mungkin suatu hari nanti aku akan membunyikannya." 

Satu hal yang berbeda adalah pace nya yang lebih lambat seperti melodrama. Seingatku season satu nggak sesendu ini, deh. Banyak pula adegan--yang menurutku--kurang penting, sehingga rasanya mengabaikan potongan puzzle yang seharusnya ditampilkan. 

Tapi overall, cukup memuaskan untuk penyelesaian cerita. Konfliknya tuntas dan semua tokoh punya ending yang pas. Akhirnya penantian berbulan-bulan terbayarkan. Timing nya juga pas banget lagi, bisa healing sejenak diantara pusingnya drama-drama misteri ongoing 😚


DRAMA'S CORNER

Drama: Love Alarm Season 2

Revised romanization: Joahamyun Woolrineun Seuszen 2

Hangul: μ’‹μ•„ν•˜λ©΄ μšΈλ¦¬λŠ” μ‹œμ¦Œ 2

Director: Kim Jin Woo

Writer: Cheon Kye-Young (webcomic, Ryu Bo Ra, Cha Yeon Su, Kim Seo Yi, Kwon Ji Young

Network: Netflix

Episodes: 6

Release Date: March 12, 2021

Zey’s Review: 4/5















Komentar